SELAMAT DATANG DI BEM STISIPOL DHARMA WACANA METRO,LAMPUNG

Senin, 26 Januari 2015

MENYOROTI 100 HARI KINERJA JOKOWI-JK



Oleh Embang Sawalian
Selasa, 27 Januari 2015
Tidak terasa presiden jokowi dan wakil presiden yusuf kalla sudah hampir genap 100 hari memimpin negeri ini, tentunya hari yang cukup lama untuk rakyat menunggu gebrakan kinerja Jokowi-Jk,sedangkan bukan waktu yang cukup bagi Jokowi-Jk untuk mewujudkan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan rakyat.namun terlepas dari itu seolah sudah menjadi tradisi bahwa siapapun presidennya pasti akan disorot dan ditelaah apa saja kinerjanya pada 100 hari pertama.berhasil atau tidaknya kinerja pemerintahan jokowi-jk tidak dapat dilihat dari satu aspek saja(liding sector)tetapi harus dilihat secara universal,namun penulis mencoba menyoroti kinerja jokowi-jk secara garis besar.adapun hasil kinerjanya yang pertama dibidang ENERGI, dicabutnya subsidi bbm,naiknya harga LPG 12kg,dihapusnya subsidi TDL, ketiga aspek itu berhubungan langsung dengan "wong cilik",yang tentunya tidak mampu dijawab dengan kartu KKS.selanjutnya dibidang INDUSTRI,masalah penciptaan lapangan kerja,status tenaga kontrak,dan upah buruh dinilai tidak menunjukan perbaikan.selanjutnya dibidang EKONOMI,pertumbuhan ekonomi maaih dibawa 6%, nilai mata uang yang anjlok,inflasi yang tinggi,kenaikan suku bunga atau Bi Rate,yg kesemuanya ikut berkontribusi dalam kenaikan bahan pokok makanan.dilihat dari aspek POLITIK,pemilihan pejabat penting yang mengindikasikan jokowi-jk bagi-bagi kursi,sampai dengan yang terbaru perseteruan antara KPK dan POLRi,yang sadar atau tidak sadar presiden jokowi turut mempunyai andil dalam konflik tersebut,rapot hijaunya ketegasan hukum soal hukuman mati terhadap terpidana mati.
Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut,perlu digaris bawahi bahwa kinerja pemerintahan jokowi-jk saya menilai dari kaca mata saya penuh dengan kegagalan ,rakyatpun baik yang mendukung ataupun tidak bersiap untuk "gigit jari" karna apa yang dijanjikan sewaktu kampanye sampai sekarang belom terealisasikan.





Editor : Eko Sudarmanto

Jumat, 23 Januari 2015

NGERI-NGERI SEDAPNYA NEGERI INI


Jum'at, 23 Januari 2015
    Dinamika politik akhir-akhir ini semakin dinamis, terbaru publik disungguhkan "perang"antara KPK dan POLRI kesan "ngeri-ngeri sedap"pun terungkap dari kejadian ini. perseteruan ini diawali dari penetapan tersangka komjen Budi Gunawan atas kasus rekening gendut yang ditangani oleh KPK, sebagai mana yang kita ketahui komjen Budi Gunawan telah terpilih sebagai kapolri baru namun belum dapat dilantik akibat dari penetapan tersangka oleh KPK. komjen Budi Gunawanpun "melawan" dengan melaporkan KPK baik secara institusi maupun individu (pimpinan) kekejakung dan prapradilan.terbaru publik seakan terhentak dan terkejut atas penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjayanto oleh BARESKRIM POLRI, penangkapan Bambang Widjayanto pada jum'at pagi pada pukul 07.30 WIB. Bambang Widjayanto ditangkap dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada kota waringin barat di MK pada tahun 2010. Dari penangkapan ini publik bertanya-tanya kenapa kasus ini baru ditindak lanjuti sekarang oleh polri?, lalu ada kepentingan dan skenario apa yang dilakukan oleh polri?,dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenak masyarakat. untuk itu menyikapi perseteruan tersebut saya selaku Ketua BEM STISIPOl Dharma Wacana Metro, menyatakan sikapnya sebagai berikut:

1.Menuntut dibebaskannya wakil ketua KPK Bambang Widjayanto atas tuduhan tersebut, karna kami menilai penangkapan Bambang Widjayanto sarat dengan politisasi.
2.Menolak dan mengecam segala bentuk intimidasi terhadap institusi KPK.
3.Mendorong presiden jokowi untuk turun langsung melalui langkah-langkah konkrit dalam penyelesaian konflik antara KPK dan POLRI.
4.Mendukung dan mengawal institusi KPK dalam setiap tindakan untuk memberantas korupsi dinegeri ini, sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan sikap saya baik secara pribadi maupun sebagai ketua BEM STISIPOL Dharma Wacana yang saya pimpin, mari kita dukung institusi KPK..
#SAVE KPK..



Penulis : Embang Sawalian
Editor : Eko Sudarmanto

Kamis, 08 Januari 2015

MENANTI PEMIMPIN BARU DIBUMI SAI WAWAI



                                                                                                                        Kamis, 08 Januari 2014

Kota Metro sebagai Kota Madya ke dua yang ada dilampung setelah Bandar Lampung, sebentar lagi hanya dalam hitungan bulan akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang baru periode 2015-2020. Masyarakat yang ada di Kota Metro pun menunggu dan mencermati siapa saja calon yang akan maju pada pesta demokrasi tersebut. berdasarkan data dipenjaringan bakal calon ( balon ) di partai PDIP kota Metro, setidaknya terdapat 15 calon yang mendaftar, yang berasal dari latar belakang berbeda-beda mulai dari birokrat, PNS, Akademisi, hingga politik. Tentunya jumlah balon tersebut sudah sangat variatif, masyarakat pun mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menentukan siapa saja yang "pantas dan layak" memimpin kota Metro. Penulis mencoba memberikan masukan mengenai indikator bagi balon ( Bakal Calon ) yang akan dipilih oleh masyarakat.
1. Calon Walikota Metro yang akan dipilih harus memahami RPJMD dan RPJPD Kota Metro yang telah dirumuskan oleh pemerintahan sebelumnya, ini penting karna dengan memahami RPJMD dan RPJPD nantinya calon tersebut mampu mengimplementasikan program -program apa saja yang telah dirumuskan, kalaupun terdapat kesalahan yang diperlukan hanyalah penyempurnaan dari program RPJMD dan RPJPD.
2. Calon Walikota harus memahami kondisi rill dan permasalahan yang ada dikota Metro,  sehingga diperlukan calon Walikota yang mempunyai visi-misi yang baik dan jelas, inovasi, dan kreatifitas, serta dedikasi agar Kota Metro mampu berbenah diri dan menuju kearah yang lebih baik.
3. Calon Walikota harus memiliki moral, akuntabilitas, kapabilitas, dan kapasitas yang mumpuni, sehingga terciptalah program-program yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dikota Metro.
 4. Calon Walikota harus mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap "wong cilik" yang ada dikota Metro, caranya mengetahuinya masyarakat dapat melihat dari rekam jejak dari para calon Walikota Metro, bukan hanya"penampilan" yang merakyat tetapi yang lebih penting "kebijakan" yang pro rakyat.dari ke empat indikator tersebut tentunya akan baik bila ditambah dengan indikator-indikator yang lain. Besar harapan penulis dan masyarakat Kota Metro memiliki pemimpin yang baru membawa harapan dan dampak yang baru terhadap kemajuan Kota Metro bukan hanya satu aspek saja ( liding sector ) tetapi kemajuan disemua sektor yang ada di Kota Metro.




Penulis : Embang Sawalian
Editor : Eko Sudarmanto

Cari Blog Ini